Monday, July 9, 2012 |
0
comments
Banyak
yang mengeluh, membikin perpustakaan komunitas itu susah. Dan susahnya itu soal
dana. Tapi semua soal akan susah kalau hanya ada mengimpi-impi dalam pikiran
tanpa ada langkah-langkah kecil.
penataan koleksi pustaka dan furniture akan mempengaruhi kenyamanan
Tovic
Raharja, pengelola perpustakaan komunitas IVAA (khusus dokumentasi senirupa),
membagi tips-tips membangun perpustakaan komunitas yang sifatnya berkelanjutan
kepada Anda:
Sebelum
membikin perpustakaan komunitas, ditegaskan dulu keunikan apa yang ada dalam
perpustakaan. Spesifikasi pengguna. Itu kuncinya untuk membikin brand. Karena
jika isinya gado-gado ya apa bedanya dengan perpustakaan lain.
Setelah
menentukan koleksi apa yang ada dalam perpustakaan, susunlah program-program
yang mendukung kehidupan koleksi-koleksi itu. Anggap saja program ini sebagai
kaki dan jiwa koleksi.
Mesti
juga ada pengurus. Paling tidak yang menjaga perpustakaan dua orang dan tim
riset dan dokumentasi 3 orang. Sebagai ujung tombak, penjaga perpus dituntut
untuk tahu peta buku. Jika misalnya pengguna tak menemukan buku di perpus itu,
si penjaga bisa menunjukannya di perpustakaan lain. Selain itu, seorang penjaga
perpus berjiwa filantropik dan melayani kebutuhan pengguna.
Cari
tempat yang strategis dari segi jangkauan pengguna. Juga sehat. Maksudnya tidak
pengap atau lembab karena berakibat pada kebugaran membaca pengguna maupun
kesehatan buku itu sendiri.
Rancang
interior berupa rak dengan baik dan rapi. Pendeknya, menarik untuk dilihat.
Siapkan
juga mesin pencari buku. Saat ini sudah ada Open Source Library Managemnet
System yang bisa diunduh dari http://senayan.diknas.go.id. Gratis.
Perihal
keanggotaan, buatlah kartu anggota dan aturan serta keuntungan-keuntungan bila
menjadi anggota di perpustakaan itu.
Koleksi
perpustakaan bisa didapatkan dengan melakukan kerjasama dengan pihak lain yang
memang berkait erat dengan pengguna perpustakaan itu. Misalnya IVAA yang
bergerak di dunia senirupa kontemporer, maka kerjasama yang dilakukan umumnya
dengan seniman-seniman. Soal pengembangan koleksi, tim riset harus kuat dan
kreatif. Karena jantung dari perpustakaan adalah kekayaan koleksi. Makin
lengkap, makin baik itu perpustakaan.
Jaga
kontinuitas. Karena dari kontinuitas muncul kepercayaan. Jika sudah dipercaya
anggotanya sendiri, perpustakaan komunitas itu punya alamat panjang umur.
Sebagai
pendukung, alangkah baiknya buat juga warung atau cafe yang sebangun dengan
perpustakaan. Selain membantu pengguna dalam hal fisik, juga warung atau cafe
ini membantu kelangsungan finansial pengelolaan perpustakaan.
Demikian
10 tips dari IVAA. Yang baik dan mudah ya diambil. Yang tak berkenan ditahan
dulu. (Gus Muh)
Sumber berita dan gambar:
http://indonesiabuku.com
Share
Labels:
Tips
0 comments:
Post a Comment