Monday, June 4, 2012 |
0
comments
RUANG satu ini mungkin bukan
ruang prioritas bagi kebanyakan orang. Tapi bagi Anda yang hobi baca dan
mengoleksi buku, tentu membutuhkannya. Ya, perpustakaan mini di rumah bisa
sangat diperlukan agar koleksi buku dapat tertata rapi.
Buat sebagian orang, membaca
merupakan satu kebutuhan sehingga tanpa terasa koleksi buku pun semakin
bertambah .Walaupun saat ini adalah era buku elektronik, namun memiliki buku
yang sebenarnya pasti jauh lebih mengasyikkan. Mendapati koleksi buku menumpuk
dan tercecer tentu tidak menyenangkan.
penataan yang apik akan membuat daya tahan baca lebih lama
Selain menjadikan ruangan tak
sedap dipandang mata, buku-buku yang tercecer itu bisa saja rusak karena debu,
terkoyak, atau bahkan “terserang” kutu buku dan jamur. Bila keadaan ini tidak
segera ditanggulangi, bukan tidak mungkin Anda tak bisa lagi membaca atau
memiliki buku-buku itu. Untuk menciptakan perpustakaan mini ataupun ruang baca
di rumah, Anda tak harus memiliki lahan yang sangat luas.
Sudut ruang yang sempit pun
sebenarnya bisa dimanfaatkan menjadi ruang baca. Hanya, jika memang lahan
memungkinkan, tak ada salahnya dibangun perpustakaan lengkap dengan lemari
penyimpan buku berikut meja dan kursi baca.
“Penyediaan tempat untuk
perpustakaan di rumah idealnya 10 meter persegi. Namun, itu harus disesuaikan
juga dengan kebutuhan pemilik rumah,” kata arsitek Rizky Arnando.
Lahan sudah tersedia, kini
tinggal dipikirkan masalah pembangunannya. Membangun atau mengaplikasikan
perpustakaan di rumah mungkin tidak semudah yang kita kira. Ada sejumlah hal
yang harus diperhatikan sebelum kita mulai membangun dan menata perpustakaan di
kediaman sendiri.
Pertama, perhatikan letak
lemari buku. Usahakan lemari tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Sinar matahari bisa merusak lembaran buku sehingga warna buku akan terlihat
kusam. Maka itu, usahakan lemari buku tidak diletakkan di dekat jendela.
Selanjutnya adalah suhu
ruangan. Suhu ruangan merupakan faktor utama penyebab kerusakan buku lantaran
kutu, jamur, dan debu. Jadi, hal terbaik yang harus dilakukan adalah, jaga suhu
ruangan antara 16–21 derajat Celsius. Selain itu, rajinlah membersihkan buku
Anda dari debu-debu yang ada. Sebaiknya gunakan lemari model built-in.
Selain memberi tampilan yang
lebih rapi, area dari lantai ke plafon dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin
sehingga mampu membentuk ruang yang lebih banyak. Lagi pula, suasana yang
terbangun menjadi lebih seru karena dikelilingi koleksi buku kesayangan. Tapi
jangan lupa, sediakan tangga untuk menjangkau buku di bagian atas.
“Jika ingin membuat rak buku
sendiri, tebal kayu untuk rak sepanjang 90 cm sebaiknya minimal 2,5 cm. Jika
rak lebih panjang, tambah ketebalan kayu agar rak tidak melengkung karena
tekanan buku-buku yang berat,” saran Rizky.
Selain rak buku, area duduk
yang nyaman untuk membaca juga mesti diperhatikan. Pastikan suasana
perpustakaan cukup nyaman dan pencahayaan cukup terang, tapi tidak silau. Jika
ingin menggunakan lampu baca, letakkan di belakang kursi agar cahaya tidak
langsung terkena mata (tidak silau).
Hati-hati dalam memilih lampu.
Terlalu redup tak baik untuk mata Anda, namun lampu yang terlalu terang juga
bisa merusak lembaran buku.
“Lampu yang paling tepat untuk
perpustakaan adalah yang memiliki daya 30 watt,” ujar Rizky.
Penerangan memegang peran yang
penting karena penerangan yang baik tidak akan membuat mata jadi lelah.
Penerangan diberikan secukupnya, namun mampu menciptakan kesan ruang yang lebih
luas, nyaman, dan menyenangkan.
Jenis lampu untuk ruang baca
ini sebaiknya lampu neon, bukan lampu pijar karena pantulan cahaya lampu pijar
pada kertas akan berpengaruh cukup banyak dan dapat menimbulkan kelelahan.
Sinar lampu berwarna putih
serta intensitas cahaya yang cukup membantu mata untuk membaca dengan lebih
nyaman. Tempatkan lampu pada bagian belakang Anda jika sedang membaca di kursi
santai ataupun sofa baca. Tak ada salahnya juga menyediakan meja baca atau
bookstands untuk membantu Anda ketika membaca buku yang tebal.
Pokoknya buat perpustakaan
berikut meja bacanya nyaman untuk Anda dan buku koleksi Anda. Ketahuilah, kalau
suasana lemari tak sesuai, buku cepat rusak. Kalau posisi membaca tak nyaman,
tentu tidak baik untuk kesehatan. Yang penting untuk diperhatikan adalah
ventilasi udara, penerangan ruangan, pengaturan tata letak rak-rak buku, dan
penempatan meja kecil untuk mencatat hal-hal penting dari bacaan Anda.
Sirkulasi udara harus lancar
agar tidak membuat Anda cepat lelah akibat kekurangan oksigen. Penataan rak-rak
koleksi buku dan majalah dapat diatur menempel ke dinding dengan kerapatan yang
cukup supaya udara dapat mengalir di celah antara rak dan dinding.
Fungsi celah ini adalah untuk
sirkulasi udara yang dapat mengurangi kemungkinan kelembapan, bau apak, dan
bersarangnya serangga di antara buku-buku tersebut. Celah itu mempermudah
perawatan dan pembersihan koleksi buku dari debu serta menghindari udara lembap
yang dapat merusak kondisi buku.
Dinding ruang baca selain dapat
diperindah dengan lukisan, sebaiknya juga dipasangi peta, gambar tokoh-tokoh,
atau banner yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Untuk penyegar ruangan,
Anda dapat menambahkan beberapa pot bunga atau tanaman hias yang tidak terlalu
besar serta sesuai dengan komposisi seluruh ruangan.
Pilih tanaman yang mudah
dirawat dan tidak mudah rontok daunnya yang berfungsi untuk memberikan nuansa
alami sekaligus tidak membosankan. Kehadiran warna pada ruang perpustakaan
Anda, khususnya hijau, bisa menciptakan nuansa yang sejuk pada ruangan.
Sumber:
http://lifestyle.okezone.com
Share
Labels:
Tips
0 comments:
Post a Comment