Thursday, May 3, 2012 |
0
comments
Kekurangan fisik bukan menjadi
alasan umat muslim untuk tidak menjalankan ibadah, terlebih di bulan Ramadan.
Hal itu pula yang mendasari
puluhan penyandang tunanetra anggota Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Tunanetra
Muslim Indonesia (DPW ITMI) Lampung menggelar tadarusan dengan Alquran braille.
Kegiatan bertajuk Tadarus
Nasional Alquran Braille yang dihelat di aula kantor LAZDAI Lampung berlangsung
khidmat. Peserta yang seluruhnya menderita kebutaan tampak antusias membaca dan
memahami Alquran yang tertulis dalam huruf braille.
Keterbatasan penglihatan tak mengurangi semangat mereka mengaji Al Quran
(sumber foto: suaramerdeka.com)
Menurut Sukron, tadarusan
dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas para penyandang tunanetra
yang telah “melek” Alquran. Apalagi momentum Ramadan merupakan saat tepat
meningkatkan kualitas diri dan memperbanyak amalan-amalan.
Selain memperkuat kemampuan
diri dalam memahami dan membaca Alquran, tentunya kegiatan ini juga menjadi
bagian dari ukhuwah sekaligus untuk memotivasi umat Islam lain untuk
memperbanyak amalan Ramadan. "Diharapkan selain dapat menambahkan motivasi
masyarakat membaca Alquran, juga menjadi pedoman hidup bagi kaum
muslimin," kata Manajer Program Cahaya Hati ITMI Lampung itu.
Peserta tadarus, Suprapto,
mengungkapkan tidaklah sulit mempelajari Alquran braille. Pria yang berdomisili
di Kota Sepang itu mengatakan pada dasarnya mempelajari Alquran braille sama
dengan belajar Alquran biasa. "Asalkan terbiasa belajar dan membaca
Alquran, ini tidaklah sulit yang penting ada kemauan," kata dia.
Hal serupa juga dikatakan Puji,
peserta wanita yang terlihat antusias melafalkan setiap ayat pada tadarusan
tersebut. Wanita yang telah menderita kebutaan sejak lahir ini mempelajari
Alquran braille sejak berusia 12 tahun. Pada 1995 lalu, Puji mulai mempelajari
Alquran setiap malam.
"Belajar membaca dilakukan
setiap malam. Sebab, saat itu saya juga sekolah di SLB. Meskipun jauh berbeda
dengan huruf braille latin, dengan kesungguhan saya terus berusaha belajar
membaca Alquran braille ini," kata Puji.
Wanita yang berdomisili di
Kalibalok, Sukarame, Bandar Lampung, itu mengaku dirinya berupaya keras dapat
membaca Alquran sebagai pedoman hidup umat Islam. Apalagi saat itu ia juga
bercita-cita menjadi ustazah.
"Meskipun di tengah
keterbatasan kemampuan indra penglihatan, saya berharap dapat melaksanakan
tadarus seperti halnya saudara muslim lain yang diberikan anugerah kesempurnaan
fungsi indra penglihatannya," ujarnya.
Sumber: http://www.lampungpost.com
Labels:
Inspiration
0 comments:
Post a Comment