Membangun Perpustakaan, Bagaimana Caranya?


Banyak pihak menyadari pentingnya perpustakaan, sehingga kemudian memiliki ketertarikan untuk mendirikannya, entah itu perpustakaan keluarga, perpustakaan masjid, maupun perpustakaan komunitas. Bahkan, dalam setiap kesempatan obrolan atau diskusi maupun seminar tentang perpustakaan, pertanyaan tentang bagaimana mendirikan perpustakaan, kerap muncul dari para peserta?

Terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut, berikut ini kami sampaikan hal-hal teknis terkait bagaimana mendirikan perpustakaan yang diolah dari berbagai sumber.
Langkah pertama yang harus kita tempuh dalam mendirikan perpustakaan adalah bahwa kita harus memiliki koleksi. Secara umum koleksi perpustakaan itu dapat dapat kita bagi dalam dua kategori. Yakni Printed Collection dan Unprinted Collection.

Yang dimaksud dengan Printed Collection adalah koleksi yang tercetak seperti buku, majalah, makalah, hasil penelitian, brosur, peta, poster, leaflet, dan lain-lain. Sedangkan yang dimaksud dengan Unprinted Collection adalah koleksi yang dalam proses produksinya tidak melakukan kegiatan percetakan, misalnya: CD-ROM, CD, kaset, foto, microfilm, microfische, dan lain-lain.
Pertanyaan kita sekarang, bagaimana caranya memperoleh koleksi dimaksud sehingga kita bisa memiliki atau mendirikan perpustakaan? Tentu saja banyak cara yang bisa kita tempuh. Jika perpustakaan yang akan kita dirikan itu merupakan perpustakaan pribadi atau keluarga, maka pengadaan koleksi perpustakaannya harus berasal dari kita sendiri. Dalam arti kita yang mengupayakannya seperti dengan cara membeli.

Adapun jika perpustakaan yang akan kita dirikan itu adalah perpustakaan komunitas atau diperuntukkan untuk umum, pengadaan koleksi-koleksinya bisa dilakukan dengan cara misalnya meminta donasi dari berbagai pihak seperti penerbit, lembaga pemerintah, LSM, dan lain-lain. Atau meminta hadiah buku-buku yang cocok untuk koleksi perpustakaan kita.
Jika koleksi perpustakaan sudah terpenuhi, langkah selanjutnya apa?

Tentu saja harus ada tempat atau ruangan perpustakaan. Ruangan perpustakaan itu tak harus satu gedung. Bagian ruangan dari sebuah gedung, rumah, atau tempat ibadah dapat juga dijadikan ruangan perpustakaan. Namun, sebagai catatan di sini, hendaknya pemilihan ruangan perpustakaan ini harus memperhatikan beberapa faktor. Di antaranya faktor keamanan. Koleksi yang disimpan di ruangan perpustakaan harus aman dari kemungkinan misalnya oleh rembesan hujan dan sebagainya. Faktor lain adalah faktor estetika. Sesederhananya ruangan perpustakaan, sedapat mungkin harus ditata sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan ketertarikan orang untuk berkunjung. Jangan biarkan ruang perpustakaan seperti gudang yang tidak terawatt.

Setelah koleksi dan ruangan perpustakaan diperoleh, langkah selanjutnya yang harus ditempuh adalah mendata buku atau koleksi perpustakaan dengan memasukkannya ke sebuah buku induk. Buku ini mencatat nomor induk buku, judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, edisi, tanggal beli dan seterusnya.Syukur-syukur kita memiliki komputer. Dengan program Excel kita dapat mendatanya secara detail. Kalau tidak punya, kita dapat membuat di sebuah buku tebal tapi kuat. Dalam proses pendataan harus memuat nomor induk buku. Baik di buku induknya maupun di buku yang sedang kita data dengan memakai pensil. Sehingga setiap buku memiliki nomor induk sendiri.

Setelah itu setiap buku harus kita klasifikasi. Bagaimana cara mengklasifikasinya? Rumitkah? Saat ini klasifikasi yang terkenal dan digunakan hampir di seluruh dunia adalah sistem DDC singkatan dari Dewey Decimal Classification. DDC ini dibuat oleh John Melvil Dewey tahun 1800-an. Subyek dalam DDC dibagi sepuluh kategori. Dimulai dari angka 000 sampai 900. Berikut ini saya akan tuliskan pembagian umum dari DDC:

Angka 000 untuk General Science (Ilmu Umum), 100 Pscyology (Psikologi), 200 Religion (Agama), 300, Social Science (Ilmu Sosial), 400 Language (Bahasa), 500 Pure Science (Ilmu Murni), 600 Applied Science (Ilmu-Ilmu Terapan), 700 Art (seni), 800 Literature (Sastra), dan 900 History and Geography (Sejarah dan Geografi).

Setiap kategori pembagian masih dibagi lagi dalam sub-sub tertentu. Misalnya, kita ambil kelas 500. Kita sudah tahu, bahwa angka 500 itu adalah Pure Science atau Ilmu Murni. Ilmu murni itu terdiri dari apa saja? Nah Melvil Dewey membaginya lagi menjadi sepuluh kategori. Yaitu 500 untuk pure science secara umum, 510 untuk matematika, 520 untuk astronomi, 530 untuk fisika, 540 untuk kimia, 550 untuk geologi, 560 untuk paleontologi, 570 untuk biologi, 580 untuk botani, dan 790 untuk zoologi.

Dari pembagian ini masih terus dibagi menjadi persepuluhan lagi setiap kategorinya. Nah, sekrang tergantung kita, apakah mau memasukkan ke dalam klasifikasi yang detail mungkin atau sederhana saja. Jadi pembagian yang dilakukan DDC itu sangat fleksibel.

Yayasan DDC di Amerika telah membuat buku yang berisi tentang pembagian subyek. Buku ini merupakan edisi lengkap sebanyak empat buku yang berisi pembagian subyek secara detail dalam bahasa Inggris. Secara reguler DDC terus diperbaharui. DDC versi terakhir adalah edisi 22. Buku ini semacam “kitab suci” bagi mereka yang ingin bekerja sebagai librarian/pustakawan. 

Buku ini tergolong mahal sekali.
Nah untuk mengatasi mahalnya buku ini, maka pihak Perpustakaan Nasional mengeluarkan edisi ringkas dalam bahasa Indonesia. Buku tersebut dapat diperoleh dengan gratis atau difotokopi di Perpustakaan Nasional. Dalam buku DDC edisi ringkas dan edisi lengkapnya disediakan cara mengklasifikasi koleksi.

Paling tidak, itulah antara lain bagaimana cara kita membuat atau mendirikan perpustakaan. Anda masih tertarik mendirikannya? Ayo wujudkan keinginan itu sekarang juga!

Sumber: http://www.radarbanten.com

Share
Labels:

0 comments:

Post a Comment

Pustaka Rumah Dunia

adalah rumah baca dan sanggar karya yang terletak di pelosok kampung, jauh dari kota. kami hadir sebagai bagian dari usaha mencerdaskan generasi penerus bangsa. tidak banyak yang bisa kami lakukan, tapi kami terus berusaha mencobanya. bukan untuk apa atau siapa, semata memberi manfaat bagi sesama

PRD on TWIT

Tinggalkan Jejakmu

Followers

Karya Pribadi

Karya Pribadi
Buku Pertama yang diterbitkan
Powered by Blogger.